Sosialisasi dan Koordinasi Pramuka Penegak dan Pandega Kota Solok
Pandega adalah golongan
Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang termasuk dalam golongan ini
adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Pada usia ini, adalah
masa-masa pembentukan kemandirian pribadi, masa mempersiapkan untuk berkarier,
dan membentuk ideologi pribadi yang di dalamnya juga meliputi penerimaan
terhadap nilai dan sistem etik. Pramuka Pandega umumnya kreatif, suka berkarya
dan selalu ingin menunjukkan eksistensinya.
Lencana Dewan Racana
Pramuka Pandega mendapatkan
pembinaan dan dihimpun di gugus depan dalam satuan yang disebut Racana. Racana
memiliki arti dasar penyangga, atau tiang bangunan yang dalam bahasa Jawa
disebut umpak. Penamaan Racana pada umumnya menggunakan nama-nama pahlawan. Akan
tetapi, bisa juga menggunakan penamaan dari jenis senjata khas, nama kerajaan
dalam pewayangan, atau nama cerita-cerita mitos. Dasarnya adalah bagaimana yang
terbaik menurut anggota Racana, sehingga memiliki makna dan kebanggaan. Racana
dikelola oleh Dewan Racana yang terdiri dari anggota racana yang telah dilantik
menjadi Pandega. Racana ini dipimpin oleh seorang Ketua, seorang Sekretaris,
seorang bendahara, dan seorang Pemangku Adat. Jika racana memerlukan, racana
dapat membentuk satuan terkecil yaitu reka.
Perkemahan Wirakarya Nasional 2021
Pramuka Pandega memiliki jenis kegiatan yang sama dan dilakukan bersama-sama dengan Pramuka Penegak. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai dari tingkat Gugus Depan dalam satuan Racana, dan di tingkat Kwartir dapat mengikuti Satuan Karya dan Dewan Kerja.Kegiatan Pramuka Pandega :
- Latihan ketrampilan kepramukaan.
- Musyawarah (di Dewan Kerja maupun di Racana).
- Asah Nalar.
- Gladian Pimpinan Satuan (DIANPINSAT).
- Raimuna (Rover Moot).
- Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp).
- Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya).
- Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI).
Kegiatan yang dilakukan oleh seorang Pramuka Pandega harus yang selalu berkarakter, dinamis, progresif, menantang, bermanfaat bagi diri dan masyarakat lingkungannya. Slogan dalam berkegiatan yang dibiasakan adalah dari Pandega, oleh Pandega, dan untuk Pandega. Materi kegiatan Pandega harus memenuhi 4 H sebagaimana yang dikemukakan oleh Baden Powell, yakni :
- Health (kesehatan jiwa dan raga)
- Happiness
(Kebahagiaan yang meliputi 3 indikator yakni: kegembiraan, kedamaian, dan
kesyukuran)
- Helpfulness
(tolong-menolong/gotong-royong)
- Handicraft
(hasta karya)
Tidak kalah pentingnya
bahwa penyampaian materi kegiatan yang dilakukan oleh pramuka Pandega adalah
Learning by doing (meliputi: Learning to know, learning to do dan learning to
live together). Serta Learning to be (meliputi: Learning by teaching; Learning
to serve; Serving to earn).
Sebagaimana
pada Pramuka Penegak, Pramuka Pandega memiliki kemandirian untuk membuat
peraturan yang berlaku bagi dirinya sendiri yang dapat dipertanggungjawabkan
dan tidak bertentangan dengan norma dan aturan yang lebih tinggi. Aturan
tersebut biasa disebut adat, yang meliputi perilaku sehari-hari, upacara dan
prosesi, dan identitas. Pengelolaan dan pelaksanaan adat di racana adalah
tanggung jawab pemangku adat. Pramuka Pandega juga lebih diarahkan untuk
mempersiapkan diri sebagai pemimpin yang bertanggungjawab kepada diri sendiri,
keluarga, masyarakat, bangsa, negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (mga)
Sumber :
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pramuka_Pandega
https://pramuka.ulm.ac.id/pramuka-pandega/
https://pramukadiy.or.id/pramuka-pandega-pelopor-pembangunan-bangsa/